BAGIAN, FUNGSI & STRUKTUR PADA BUNGA
Bagian , Fungsi & Struktur Bunga - kali ini kita akan membahas tentang semua
seluk beluk bunga, dimulai dari fungsi-fungsi bunga bagi tumbuhan lalu bagian-bagian bunga dan di akhiri dengan struktur anatomi dan morfologi dari bunga, selamat membaca kawan !
:-)
A. Fungsi Bunga
Bunga merupakan modifikasi suatu
tunas (batang dan daun) yang bentuk, warna, dan susunannya disesuaikan dengan
kepentingan tumbuhan. Oleh karena itu, bunga ini berfungsi sebagai
tempat berlangsungnya penyerbukan dan pembuahan yang akhirnya dapat dihasilkan
alat-alat perkembangbiakan. Mengingat pentingnya bunga bagi tumbuhan maka pada
bunga terdapat sifat-sifat yang merupakan penyesuaian untuk melaksanakan
fungsinya sebagai penghasil alat perkembangbiakan.
Pada umumnya, bunga mempunyai sifat-sifat seperti berikut:
1) Mempunyai warna menarik.
2) Biasanya berbau harum.
3) Bentuknya bermacam-macam.
4) Biasanya mengandung madu.
B. Bagian-Bagian Bunga
Bunga terdiri dari bagian steril
dan fertil. Bagian steril terdiri dari ibu tangkai bunga
(pedunculus), tangkai bunga (pedicellus), dasar bunga (receptacle), daun
pelindung (brachtea), daun tangkai (brachteola), dan perhiasan bunga. Perhiasan
bunga terdiri dari daun kelopak (sepal) dan daun mahkota (petal). Bagian
bunga fertil terdiri dari mikrosporofil sebagai benang sari dan
makrosporofil sebagai putik (pistillum) dengan daun buah sebagai penyusunnya.
Cobalah cermati penjelasan berikut ini agar Anda lebih mengetahui bagian bagian
bunga.
1) Tangkai induk atau ibu tangkai
bunga (rachis, pedunculus, pedunculus communis) merupakan aksis perbungaan
sebagai lanjutan dari batang atau cabang.
2) Tangkai bunga (pedicellus) merupakan
cabang terakhir yang mendukung bunga.
3) Dasar bunga (receptacle)
merupakan ujung tangkai bunga sebagai tempat bertumpunya bagian-bagian bunga
yang lain (batang).
4) Daun pelindung (brachtea)
merupakan daun terakhir yang di ketiaknya tumbuh bunga.
5) Daun tangkai (brachteola) merupakan daun pelindung yang letaknya di pangkal
tangkai bunga.
6) Daun kelopak (sepal) merupakan
daun perhiasan bunga yang paling pangkal, umumnya berwarna hijau dan
berkelompok membentuk kelopak bunga (calyx).
7) Daun mahkota atau daun tajuk
(petal) merupakan daun perhiasan bunga yang berwarna-warni. Daun mahkota ini
berkelompok membentuk mahkota bunga (corolla).
8) Benang sari (stamen) adalah daun
fertil yang terdiri dari kepala sari (anthera), berisi serbuk sari (polen), tangkai
sari (filamen), dan pendukung kepala sari.
9) Daun buah (carpell) adalah daun
fertil pendukung makrospora berupa bakal biji (ovalum) yang secara kolektif
membentuk putik (pistill).
C. Struktur Jaringan Penyusun Bunga
Secara anatomi, daun mahkota dan
daun kelopak mempunyai struktur yang sama yaitu terdapat sel-sel
parenkimatis. Parenkim ini juga disebut mesofil. Parenkim ini terletak di
antara epidermis atas dan bawah. Daun kelopak umumnya mempunyai struktur
sederhana. Epidermis daun kalopak pada bagian luarnya dilapisi kutin,
stomata, dan trikomata. Seperti struktur pada daun. Sel-sel daun kelopak ini
juga mengandung klorofil. Struktur daun mahkota sel-selnya mempunyai satu atau
banyak berkas pengangkut yang kecil-kecil. Daun mahkota mempunyai epidermis
berbentuk khusus, yaitu berupa tonjolan yang disebut papila dan dilapisi
kutikula.
Sementara itu, benang sari dan putik
mempunyai struktur sangat berbeda. Secara umum, benang sari terdiri atas
kepala sari dan tangkai sari. Tangkai sari tersusun oleh jaringan dasar, yaitu
sel-sel parenkimatis yang mempunyai vakuola tanpa ruang antarsel. Pada
epidermis tangkai sari terdapat kutikula, trikomata, atau mungkin juga stomata
Kepala sari mempunyai struktur yang
kompleks, terdiri atas dinding yang berlapis-lapis, dan di bagian terdalam
terdapat lokulus (ruang sari) yang berisi butir-butir serbuk sari. Jumlah
lapisan dinding kepala sari untuk setiap jenis tumbuhan berbeda. Kepala sari
mempunyai beberapa lapisan dinding sebagai berikut.
1) Epidermis, merupakan lapisan
terluar yang terdiri dari satu lapis sel. Epidermis menjadi memipih dan
membentuk papila pada kepala sari yang masak dan berfungsi sebagai pelindung
epidermis.
2) Endotesium, merupakan lapisan
yang terletak di sebelah dalam epidermis.
3) Lapisan tengah, merupakan lapisan
yang terletak di sebelah dalam endotesium dan terdiri dari 2–3 lapis sel atau
lebih tergantung jenis tumbuhannya.
4) Tapetum, merupakan dinding
terdalam dari antera dan berkembang mencapai maksimum pada saat terbentuk
serbuk sari tetrad.
Bagian perhiasan bunga (mahkota dan
kelopak) pada tanaman Dicotyledoneae biasanya berjumlah 2, 4, 5, atau
kelipatannya, sedangkan pada tumbuhan Monocotyledoneae berjumlah 3 atau
kelipatannya.